Jumat, Januari 28, 2011

Aku masih hidup

Setelah beberapa hari larut dalam pekerjaan yang tiada akhirnya membuat hati menjadi jenuh. Kejar2xan, order sana sini, berpikir keras menyusun strategi untuk menyelesaikan target yang diminta membuat kepala penuh dengan kerumitan pekerjaan. Rasanya dada menjadi sesak, penuh dengan tekanan. Tiada waktu untuk istirahat meski cuma sejenak. Ketika pagi ini memulai aktivitas seperti biasanya, rasanya hari ini sudah mencapai puncak kejenuhan, saya melalui jalan yang sama dengan kendaraan yang sama menuju lokasi kerja, akan tetapi ada satu pemandangan yang tidak biasa. Meski telah tiap hari melewati jalan yang sama, akan tetapi baru pagi ini saya menyadari udara pagi ini begitu segar meskipun langit memang tidak begitu cerah. Saya baru menyadari ada hamparan padi hijau di sebelah timur jalan yang membuat isi kepala terasa segar dan hati terasa nyaman. Saya bersyukur pagi ini masih berangkat kerja dan berkesempatan melihat matahari terbit, menghirup udara pagi yang segar, melihat hamparan padi hijau yang mulai menguning di sawah sepanjang jalan menuju lokasi kerja. Lalu saya berpikir, apa yang saya lakukan kemarin2x sampai2x saya tidak menyadari itu semua? Di dalam benak saya terbersit beberapa pertanyaan, Kemana saya selama ini sehingga saya tidak menyadari itu semua? Di luar sana mungkin ada banyak orang yang mengalami hal yang serupa seperti yang saya alami. Saya menjadi bertanya-tanya, mencoba mengingat-ingat beberapa hal, Kapan terakhir kali saya menikmati mentari terbit? dan bukan sekedar melihat saja, tapi melalui setiap tahap terbitnya mentari secara perlahan, sedikit demi sedikit. Kapan terakhir kali saya menyadari bahwa saya sedang menghirup udara pagi yang segar? bukan sekedar tahu, tapi merasakan udara yang mengalir melalui saluran penapasan dan memenuhi paru2x ini Kapan terakhir kali saya memperhatikan langit biru yang cerah tanpa awan? dan bukan sekedar melihat tapi menikmati begitu indahnya langit yang menyelimuti bumi ini. Kapan terkahir kali saya menikmati hamparan sawah hijau yang begitu indah? dan bukan sekedar melihat tapi hanyut di dalam pemandangan yang indah ini, dimana daun2x padi basah karena tetes embun yang belum sempat mengering, pucuk padi yang bergoyang tertiup angin. Kapan terakhir kali saya secara sadar merasakan aliran air yang begitu segar membasahi tubuh ini dari kepala hingga ke kaki? Kapan terakhir kali saya mendengarkan suara angin bertiup, benar2x angin bertiup, berdesing di ujung telinga seperti nyanyian yang begitu indah dan mendamaikan hati. Mungkin sebagian dari kita telah lupa akan hal2x yang begitu luar biasa yang terdapat di dalam alam ini, anugrah Ilahi yang tiada tara. Mungkin karena kita terlalu sibuk dengan sekelumit urusan duniawi yang telah menyita waktu dan perhatian kita, seperti yang saya alami. Mungkin karena hal2x yang luar biasa ini terlalu sederhana sehingga kita menganggapnya biasa. Mungkin karena lingkungan kita jauh atau bahkan terlalu dekat dengan hal2x ini sehingga membuat kita lupa akan kehadirannya. Terkadang kita mulai lupa, tidak menyadari, atau apalah namanya, dengan lingkungan sekitar tempat dimana kita hidup, bertempat tinggal. Kita lupa bahwa kita adalah bagian dari alam ini. kita lupa bahwa kita tidak dapat berdiri sendiri tanpa alam ini. Kita ada di dalamnya, bahkan kita hanya sebagian kecil darinya. Kita lupa dengan alam ini karena ia begitu sederhana. Hari ini saya sangat bersyukur, saya masih diingatkan dengan hal2x yang begitu luar biasa yang disediakan alam ini. Hari ini saya masih berkesempatan melihat matahari terbit dengan cahayanya yang kuning keemasan, menghirup udara pagi yang segar, melihat langit biru meski sedikit berawan, melihat hamparan padi hijau yang mulai menguning. Semua ini sungguh luar biasa, seperti ada energi baru yang merasuki sekujur tubuh. Sejenak semua kerumitan pekerjaan yang menyesakkan dada ini terasa sirna. Seperti bangkit dari kematian, membuat saya sadar, bahwa saat ini saya masih hidup. Lalu bagaimana dengan anda?

Rabu, Januari 19, 2011

Hidup adalah Perjalanan

Tidak terasa satu setengah tahun telah berlalu, dan selama itupula blog ini seakan tidak terawat...., sungguh tersia-siakan. Begitulah hidup, kadang ada hal lain yang menuntut untuk lebih diperhatikan. Namun tidak berarti sesuatu yang dinomor-duakan menjadi tidak berarti. Kembali lagi kepada kita bagaimana menyikapinya, selalu saja ada sudut pandang lain dalam melihat suatu keadaan. Sekarang tergantung kepada kita bagaimana mau menjalani kehidupan ini. Kemana aku selama ini....? Ada banyak jawaban, tapi hanya ada satu alasan yang tepat. Terjebak dalam kemacetan perjalanan yang bernama Pekerjaan (yang tidak pernah ada habisnya). Seperti kebanyakan orang, yang tanpa disadari telah menghabiskan hampir seluruh hidupnya untuk pekerjaan yang tiada habisnya ini. Ada banyak alasan mengapa orang memilih perjalanan ini. Mulai dari keinginan untuk membahagiakan keluarga, memperoleh materi yang cukup, menjadi orang terpandang, kesenangan (hobby), sampai pada takut hidup menderita karena tidak memiliki uang. Apapun itu alasannya, waktu dan perhatian yang terkuras untuk perjalanan ini telah mengalahkan hal-hal lainnya. Sampai2x terkadang tidak ada lagi waktu dan perhatian untuk keluarga, bahkan untuk diri sendiri. Hidup menjadi identik dengan pekerjaan. Keluarga, sanak saudara dan teman, telah tergantikan oleh pekerjaan. Liburan dan harian terasa asing dalam agenda sepanjang tahun. Lalu.... Apa yang kita dapat dari perjalanan yang bernama pekerjaan ini? Adakah perjalanan ini menyenangkan? Adakah ia memberikan kebahagiaan? Adakah ia berjalan sesuai dengan yang kita bayangkan? Hanya anda yang telah tiba di akhir perjalanan yang bisa menjawab semua ini. Dan karena perjalanan ini begitu panjang, melelahkan dan menyita waktu kita, sehingga ketika kita tiba diujung sana kita sudah tidak memiliki waktu dan peluang untuk kembali lagi. Jadi.... renungkanlah dengan mendalam sebelum anda melanjutkan perjalanan ini lebih jauh lagi. Kita tidak pernah tahu bagaimana akhirnya. Jangan sampai kita menyesal setelah tiba diujung sana. HIDUP ADALAH PERJALANAN..... Ia bisa membawa kebahagiaan tapi juga bisa membawa penderitaan dan penyesalan. Semua tergantung kepada anda saat memilih dan menata jalan mana yang akan anda lalui. by Libs